Selasa, 01 April 2014

METODA PELAKSANAAN




ukuran-ukuran
a.    Kontraktor Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini.
b.         Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran / gambar-gambar sebelum berkonsultasian dari Direksi.
Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama dijadikan patokan.
c.      Letak titik duga (titik nol) sebagaimana  dinyatakan  dalam gambar atau sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
d.         Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
e.         Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan kedalaman.
f.          Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok (peil nol).
Sebelum kontraktor memulai pekerjaan terlebih dahulu mengambil Foto Nol.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan pada proyek Pembangunan IGD Rumah Sakit Umum Kabupaten Barru, Sebagai Berikut :

A.      PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan yang menyangkut persiapan segala sesuatu untuk pelaksanaan pekerjaan utama. Cara pengerjaan yang benar sangat berpengaruh pada kelancaran dan keberhasilan dari pekerjaan utama tersebut.
Sebelum Pekerjaan utama dimulai, papan nama proyek sebagai tanda pengenal harus dipasang, lokasi pekerjaan perlu untuk dibersihkan selanjutnya mendirikan direksi keet,  dalam hal ini dibutuhkan untuk tempat penyelesaian administrasi, serta tempat penampungan material dan alat kerja lainnya
1.       Pembersihan lapangan sebelum pekerjaan
Sebelum memulai pekerjaan dilokasi pekerjaan maka Kontraktor pelaksana harus membersihkan lokasi site, lokasi dibersihkan dari segala jenis benda yang tidak dimanfaakan pada pekerjaan tersebut, atau mengganggu karena itu perlu dibersihkan termasuk pembersihan dari rumput dan lain-lain.
2.       Boewplank/pengukuran
-       Sebelum dimulai pekerjaan maka terlebih dahulu dilaksanakan pengukuran awal bersama-sama konsultan pengawas dan pimpinan kegiatan, pengukuran site secara keseluruhan kemudian pengukuran berdasarkan item pekerjaan yang akan dilaksanakan, ukuran penempatan bangunan pada site semaksimal mungkin harus sesuai dengan gambar site yang ada sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara bangunan satu dengan yang lain yang dapat merubah tata layout bangunan secara keseluruhan.
-       Pengukuran lokasi harus dilakukan dengan menggunakan alat ukur teodolite sehingga dapat ditentukan faeil lantai bangunan dengan tinggi timbunan serta kedalaman galian pondasi dan saluran serta tinggi feil pelataran pasangan paving block.
-       Setelah diukur dan telah dicek dengan baik serta dinyatakan benar oleh Direksi teknis dan Konsultan pengawas maka dilanjutkan dengan pembuatan bouwplank setiap bangunan kemudian diukur kembali untuk mengecek kebenarannya.
-       Bahan yang digunakan : Balok kayu 5/7 kayu kelas II, papan kayu Kls II, serta paku disesuaikan dengan kebutuhan.
-       Peralatan yang dibutuhkan; gergaji pemotong kayu, ketam, linggis, palu serta martil 25 kg.

3.       Dokumentasi dan Administrasi IMB
-       Dokumentasi setiap kegiatan proyek harus didokumentasikan sebagai bukti gambar setiap pelaksanaan pekerjaan, pengambilan gambar mulai foto 0%, 30%, 50%, 75% sampai 100% kemudian dibuat dalam bentuk laporan poto-poto proyek yag kemudian dilaporkan kepada direksi/pengawas serta pihak proyek.
-       Segala sesuatu laporan, sertificate lainnya harus dilaksanakan sehingga kelancaran proyek dapat berjalan sesuai aturan yang dipersyaratkan termasuk kelengkapan Izin mendirikan Bangunan berdasarkan peraturan Daerah setempat.

4.       Air + Listrik Kerja
-       Air yang digunakan adalah air yang memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam teknis kegiatan pembangunan bangunan ini.
-       Listrik yang digunakan dalam pengerjaan proyek ini bersumber dari PLN, kecuali yang tidak dijangkau atau tidak dapat dipenuhi kapasitasnya oleh PLN maka digunakan Genset.

5.       Papan Proyek
-       Dilokasi pekerjaan dipasang papan proyek yang berisikan informasi identitas,
Waktu pelaksanaan pekerjaan
-       Mulai minggu pertama sampai minggu terakhir, selama 120 hari kalender dan difungsikan selama masa pelaksanaan pekerjaan proyek

6.       Direksi Keet / Kantor sementara
-       Setelah lokasi pekerjaan telah dibersihkan maka Direksi Keet dan bangsal kerja serta gudang bahan harus dibuat, direksi keet difungsikan sebagai tempat/pusat monitoring segala kegiatan personil/instansi terkait, baik pengaturan (manajemen kerja) maupun penyelesaian system administrasi proyek sementara gudang difungsikan sebagai pusat tempat bahan bangunan yang sifatnya sementara disimpan sehingga bahan yang disiapkan dilokasi pekerjaan tidak hilang atau tercecer yang kemudian dapat mengganggu kelancaran pekerjaan.
-       Bahan
Direksi Keet dibuat dari bahan kayu balok kelas II sebagai tiang kolom dan balok rangka atap, dinding menggunakan kayu kelas II sebagai dinding bangunan dibuat jendela sesuai kebutuhan penghawaan dan pencahayaan, atap dari seng BJLS dipasang fasilitas sesuai kebutuhan proyek untuk membantu para personil dalam memperlancar pekerjaan

7.       Pagar sementara (seng gelombang) tinggi 2m
Lokasi pekerjaan dipasang pagar pengaman setinggi 2 meter, pagar dibuat dari bahan balok kayu sebagai rangka dan ditutup dengan penutup seng, dibagian yang lebih mudah diakses dipasang pintu yang lebarnya dapat dilewati mobil truk, pembuatan pagar seng dimaksudkan agar aktifitas didalam tidak terganggu dengan aktifitas diluar kepentingan proyek, terpisah dengan aktifitas orang lewat kerumah sakit, termasuk keamanan peralatan dan barang-barang proyek.

8.       Bongkaran Paving block
Sebelum pekerjaan pasangan bouwplank dilaksanakan maka lokasi dimana tempat bangunan didudukkan (dibangun) harus dibersihkan terlebih dahulu, kondisi lokasi yang ada sekarang ini telah terpaving semuanya sehingga perlu adanya pembongkaran paving sebesar bangunan yang akan dibangun, paving yang telah dibongkar diserahkan kembali kepada pihak proyek secara utuh.

B.    PEKERJAAN PEMBANGUNAN BARU GEDUNG IGD DAN PEKERJAAN SELASAR PENGHUBUNG
1.      Galian tanah pondasi garis dan Pondasi Poer
-       Pekerjaan galian tanah pada pondasi telapak dilaksanakan dengan mengikuti gambar perencanaan dengan kedalam sesuai yang ada pada Bestek, penggalian muka tanah asli sampai mendapatkan muka tanah keras, jika memungkinkan penggalian menggunakan alat berat namun jika tidak memungkinkan dapat menggunakan tenaga manusia tergantung kondisi yang ada dilapangan.
-       Sebelum dilaksanakan pengecoran lantai kerja atau pemasangan pondasi telapak, maka lubang galian yang telah mencapai kedalaman dibersikan dari kotoran dan tanah yang dapat menimbun lubang galian berikut sampah dan genangan air harus dibersihkan dari lubang galian pondasi telapak.

2.      Urugan pasir bawah pondasi batu gunung dan bawah Pondasi Poer
-       Setelah galian tanah pondasi Garis dan pondasi setempat  (pondasi Poer) dilaksanakan maka terlebih dahulu diisi dengan pasir urug setebal yang ditentukan dalam spesifikasi teknis atau gambar dan RAB atau T = 10 cm, kemudian dilaksanakan pekerjaan lain setelahnya.

3.       Galian tanah penahan buis beton saluran air hujan keliling
Tanah yang telah ditentukan untuk tempat saluran air hujan akan digali oleh tenaga tukang gali sesuai dimensi yang ada dalam gambar bestek dan persetujuan direksi teknik, tanah yang yang telah digali dengan dimensi dan kedalaman yang telah sesuai akan dipasang pasangan bius beton saluran. Setelah dipasang buis kemudian disampingnya ditimbun kembali dengan tanah bekas galian, dipadatkan dengan stamper atau ditumbuk dengan alat sambil dibasahi dengan air sampai padat.
4.      Anti rayap galian pondasi
Setelah galian pondasi dilaksanakan dan siap dipasang pasir urug dan batu kosong maka terlebih dahulu harus diberi anti rayap, disemprotkan masuk dalam lubang galian sampai merata sehingga pondasi tidak diserang hama yang dapat merusak atau mempercepat umur pondasi tersebut.

5.       Urugan  kembali  galian
Semua galian tanah pondasi garis, galian tanah pondasi poer dan galian tanah buis saluran akan dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran kemudian ditimbun kembali kedalam lubang galian setelah dipasang pondasi dan buis, galian digunakan ¼ Galian yang ada, dan sisanya akan ditempatkan kedalam bangunan sebagai tanah timbunan bawah lantai, semua urugan yang dipakai menimbun kembali harus dipadatkan sesuai persyaratan pemadatan dan atas petunjuk Direksi teknik dilapangan.

6.       Urugan pasir alas rabat beton keliling bangunan
Sebelum dipasang rabat beton atau beton alas, terlebih dahulu dipasang pasir urug dibawahnya termasuk rabat keliling bangunan, pasir urug yang dipasang harus bersih, bebas dari kotoran dan zat kimia atau zat garam yang dapat merusak kualitas pekerjaan, pasir urug yang dilaksanakan harus dipadatkan dengan menggunakan stamper pemadat sambil disiram dan diulang beberapa kali sampai benar-benar padat.

7.       Urugan tanah yang didatangkan dalam gedung
Urugan tanah yang didatangkan dalam gedung dipasang dibawah lantai menggunakan tanah kualitas pilihan, tanah didatangkan dari tempat yang telah disetujui oleh direksi teknis, tanah ditimbun kedalam bangunan setelah dipasang pondasi dipadatkan dengan system berlapis atau setiap 20cm dengan menggunakan alat pemadat (stamper) bersamaan dengan penyiraman air kemudian dibiarkan beberapa hari dan dilakukan secara berkali-kali sampai benar-benar  padat.

8.      Urugan pasir bawah lantai
Urugan pasir bawah lantai sama dengan urugan tanah bawah rabat keliling bangunan (No. 6), dilakukan pemadatan sampai benar-benar padat.

9.      Batu kosong bawah pondasi batu gunung dan poer
Setelah Lubang pondasi garis dan pondasi poer digali sampai pada kedalaman yang telah sesuai gambar dan dimensi telah disesuaikan maka batu gunung ukuran dia. 30 cm s/d 35 cm disusun sedemikian dengan ketinggian 20 cm sepanjang lubang pondasi dengan susunan yang lebih rapih kemudian antaranya diisi dengan pasir urug.

10. Pondasi batu gunung 1 : 4
-       Pekerjaan pondasi (Pondasi garis) digunakan batu gunung
-       Batu gunung untuk pondasi dipakai batu belah yang memiliki sudut runcing, keras dan tidak keropos, kualitas baik dan memiliki berat jenis yang berat sesuai persyaratan teknis, sebelum dipasang harus disortir terlebih dahulu besarannya disesuaikan gambar kerja.
-       Untuk pondasi batu gunung digunakan campuran 1 Pc : 4Psr, adukan harus rata diaduk selama 15 menit s/d 20 menit jika menggunakan molen beton, batu disusun dengan campuran sebagai perekat, bagian batu yang berongga dapat diisi dengan batu agak kecil sebagai pengancing sehingga lebih kuat.
Alat yang digunakan : beton molen, skop, meter, benang, roskam besi, gerobak, tong takaran, dan martil
11. Lantai kerja pondasi poer t=7 cm  1: 3 : 5
-       Pekerjaan beton yang dilaksanakan adalah pekerjaan beton tumbuk campuran 1Pc : 3Psr : 5Krl, diaduk dengan molen beton secara merata selama 15 s/d 20 menit, kemudian dihampar diatas bidang yang diinginkan lalu diratakan dengan menggunakan acuan tali yang telah ditimbang.
Peralatan yang digunakan; beton molen, skop, tong campuran, roskam besi/kayu, benang, waterpass, meter, gerobak, vibrator dan alat bantu.

12. PEKERJAAN STRUKTUR BETON
a.      pekerjaan pondasi poer, sloef beton, kolom beton, balok beton, lantai beton dan ringbalk menggunakan beton mutu K 225 yang dicampur dengan menggunakan  molen beton yang dipesan dari molen beton redymix yang telah diuji laboratorium sehingga mutu betonnya terjamin, mutu beton harus diminta persetujuan konsultan pengawas.
b.      Pekerjaan kolom praktis, ringbalk praktis/balok latei dan listplank beton menggunakan beton mutu K 175, dicampur dengan menggunakan alat pengaduk molen beton dilokasi pekerjaan oleh pekerja, mutu beton dijamin dengan jumlah perbandingan campuran semen, pasir, kerikil dan jumlah air yang digunakan dan sesuai petunjuk konsultan pengawas dilapangan.

c.      Material beton yang akan diaduk menggunakan material pilihan yang kualitasnya sesuai dengan spesifikasi, pengecoran dilasanakan dengan menggunakan molen beton agar campuran/adukan lebih tepat dan diuji laboratorium jika minta oleh direksi teknis. Setelah dilaksanakan pengecoran, maka minimal 5 jam harus diadakan tindakan pemeliharaan beton dengan cara melakukan menyiraman berkala selama 7 hari berturut-turut.

Begisting yang dipergunakan menggunakan kayu Kls II dengan sistim pemasangan steger yang rapat pemasangan mall balok kolom dan plat dipasang sekuat dan sekaku mungkin agar menghindari terjadi kebocoran atau pecah maal dan juga menghindari terjadinya runtuh pada saat dilaksanakan pengecoran. Pembongkaran maal dilaksanakan apabila umur beton telah mencapai umur minimal 21 hari setelah pengecoran.   
Besi beton menggunakan beberapa macam ukuran tergantung dari gambar pelaksanaan, diameter besi yang digunakan harus sesuai dengan ukuran diameter besi tulangan BJTD 40 – BJTP 20, tulangan hak harus benar-benar pas pada saat akan dibengkokan dan dilaksanakan pemasangan
d.        Bahan yang digunakan : Portland cemen, pasir, batu pecah (cipping) 2/3 campur cipping ½ cm dicampur dengan perbandingan 1:2, kayu papan kls II, balok 5/7 kayu Kls II, besi beton polos sesuai dimensi yang ditentukan pada gambar teknis.
-       Peralatan yang digunakan; beton molen, skop, tong campuran, roskam besi/kayu, benang, waterpass, meter, gerobak, vibrator dan alat bantu

   
13.  PEKERJAAN DINDING
-       Pemasangan bata sebagai dinding bangunan merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk pembuatan dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan   harus diperhatikan dari segi  kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh kesikuan terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material.  Untuk mendapatkan hasil maksimal terhadap hal tersebut beberapa faktor yang harus diperhatikan saat pelaksanaan pekerjaan pasangan bata adalah sebagai berikut
-       Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, secara visual dapat dilihat bata yang bagus adalah berwarna coklat tua dan bata tidak cepat rapuh. dipastikan permukaan tidak terlalu rapat karena akan menyulitkan penyerapan permukaan bata terhadap mortar sehingga ikatan akan kurang baik.
-        
14. Pekerjaan Plesteran
a.       Pelaksanaan batu bata yang terpasang harus diplester dengan ketebalan kepalaan 1,5-3cm, sebagai berikut; basahi pasangan batu bata (secara merata), dipasang tarikan benang vertikal dan horizontal, untuk caplakan dan kepalaan, kemudian cek tarikan benang, setelah kepalaan terpasang maka dilakukan pengecekan ke I,
-    posisi M/E sesuai dengan shop drawing
Keberterimaan : Kordinat titik M/E harus tepat
-    ketebalan harus sesuai dengan spesifikasi
Keberterimaan : Ketebalan kepalaan 1,5cm – 3 cm
-    cek Vertikal dan horizontal kepalaan
kebertrimaan : vertical dan horizontal harus lurus dan rata (harus lot)
setelah plesteran terpasang maka dilakukan pengecekan ke 2
-    kerataan permukaan plesteran
keberterimaan : rata dengan jidar aluminium, panjang 2 meter dengan deviasi ± 1mm
-    kedudukan outlet M/E
keberterimaan : harus sesuai shop drawing
b.      setelah kepalaan selesai dibuat dan telah kering selama 3 hari maka dilakukan plesteran, campuran sesuai spesifikasi teknis.
-    siram permukaan bata dengan air sampai basah secara merata (dicuring)
-    adukan dibuat dengan perbandingan yang ditentukan dispesifikasi teknis
-    pada bidang-bidang yang telah ada kepalaan dilakukan plesteran.
-    lakukan kamprotan pada bidang-bidang yang telah dicuring dengan jarak kamprotan 50 cm dari permukaan yang dikamprot, dengan ketebalan 15-20mm.
-     gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai kepalaan
-    Saat plesteran mulai setengah kering, gunakan raskom untuk menggosok permukaan sampai halus dan rata.
-    Lanjutkan curing selama 7 hari (pagi, siang, dan sore) pada permukaan plesteran sampai permukaan benar-benar basah.
-    Setelah sampai umur plesteran 7 hari, lakukan pengeringan selama 1 hari.
c.       Bahan yang digunakan ; Cemen Portland kualitas baik, pasir yang telah diayak (halus), air yang bebas dari zat-zat kimia dan garam.
Peralatan yang digunakan : meteran, Jidar aluminium, roskam kayu dan besi, kertas semen, dan benang.

15.  PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN ATAP
a.       Pekerjaan rangka atap yang dilaksanakan saat ini hanya pekerjaan pemasangan listplank komplit dengan pasangan rangka sebagai tempat dudukan atau tempat mengikat listplank, pemasangan listplank harus dilakukan dengan baik, kuat dan rapih sehingga kelihatan lebih baik
b.      Bahan disesuaikan dengan spesifikasi teknis.
c.       Alat : palu, bor, benang peralatan bantu
d.      Kuda-kuda Baja Ringan hanya dapat dipasang oleh teknisi yang bersertifikat dari aplikator.
e.      Perusahan Aplikator harus terdaftar dalam usaha jasa Konstruksi.
f.        tidak terpengaruh dengan harga murah karena tidak menjamin kelayakan teknis dari Aplikator.
g.       Produsen atau Kontraktor kuda-kuda Baja Ringan selalu menggunakan Software khusus untuk menghitung volume serta untuk menjamin tingkat Presisi dalam hal Pelaksanaan.
h.      tidak mengurangi Volume atau mengubah spesifikasi yang dikeluarkan oleh Aplikator.
i.         Proses Pengadaan Kuda-kuda Baja Ringan mengikuti Ketentuan Kepres 54 Tahun 2010.
j.        Dalam pelaksanaan  Pembangunan Gedung dengan Konstruksi Kuda-kuda Baja Ringan, sudah beberapa Gedung mengalami kerusakan pada kuda-kuda Baja Ringan (Roboh/runtuh) karena:
·         Kesalahan pemasangan jarak antar kuda-kuda,
·         Kegagalan struktur karena pemasangan Baja Ringan yang tidak sesuai Volumenya sehingga terjadi beban berlebih.
k.       Jika pemasangan atap menggunakan baja ringan maka disyaratkan menggunakan produk baja ringan yang telah dirakit oleh pabrik dan distributor baja ringan yang telah mendapat standar lensensi dan diakui oleh pemerintah,jangan sekali-kali rekanan memasang atau merakit sendiri rangka baja ringan.hal ini dimaksudkan agar pekerjaan sesuai dengan prosedur dan standart yang dikeluarkan oleh pabrik baja ringan yang telah memberikan garansi pemasangan apabila terjadi kerusakan selama masa pekerjaan dan pemeliharaan berlangsung maka menjadi tanggungan pihak produsen baja ringan.
l.        Kontraktor wajib memperlihatkan gambar Kerja Instalasi Baja Ringan dari produsen Baja Ringan yang digunakan, Pihak produsen akan menyerahkan gambar dalam bentuk print out
m.    Kontraktor wajib memperlihatkan laporan analisis pembebanan tiap batang yang digunakan, kebutuhan material dan panjang setiap batang baja ringan yang digunakan.

16. Karet Pelapis Atap
Sebelum dipasang atap maka terlebih dahulu dipasang karet pelapis, dipasang sedemikian sehingga tidak terjadi bocor

17. Atap genteng metal dan Nok Genteng Metal
Pemasangan atap genteng metal dan Nok Genteng metal dilaksanakan berdasarkan persyaratan pabrik yang dilaksanakan oleh Distributor dengan tenaga ahli yang spesialis untuk itu. Atap Policarbonat dipasang oleh orang yang ahli dibidangnya dengan memperhatikan spesifikasi teknis yang ditentukan serta harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.




18. Water profin atap plat dack beton
Pekerjaan water proofing pada plat duck harus benar-benar dikerja dengan baik terutama yang perlu diperhatikan disetiap sudut-sudut plat, karena rawan terjadi kebocoran jika ada bagian disitu yang tidak terkena water proofing.

19. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM
-       Pelaksanaan pekerjaan kusen dan daun pintu jendela aluminium dikerjakan oleh Tukang khusus aluminium yang ahli dibidangnya, pekerjaan ini harus dikerja dengan baik, rapih serta tidak masuk air hujan dibagian cela kusen, harus kuat system pengikatnya dengan dinding tembok serta kaca yang terpasang pada jendela dan pintu aluminum tsb.
-       Bahan yang digunakan adalah kualitas terbaik sesuai petunjuk gambar teknis serta petunjuk konsultan pengawas dan meminta persetujuan konsultan pengawas atau direksi teknis yang ada dilokasi pekerjaan, setelah ada persetujuan maka pintu dan jendela aluminium dirangkai serta dipasang.
-       Peralatan disediakan tukang aluminium

20.  PEKERJAAN PLAFOND
-       Pekerjaan plafond digunakan rangka hollow 4x4cm dan hollow 2x4cm, pentup plafond digunakan gifsumboard 9mm dan calsiboard 4,5mm atau disesuikan dengan spesifikasi yang ditentukan.
-       Pemasangan rangka plafond harus rata sehingga untuk pasangan penutup palafond gifsumboard 9mm dan atau calsiboard 4,5mm juga ikut rata dan tidak terjadi lengkungan kecuali daerah yang sengaja dilengkungkan. Sebelum rangka plafond hollow dipasang maka terlebih dahulu ditimbang keliling dengan selang timbangan (water pass) dimana bidang plafond akan dilaksanakan, lakukan pemasangan benangan sesuai kebutuhan sehingga lebih gampang mengontrol kerataannya. Setelah benangan siap dan telah dicek kembali maka mulai pasang rangka hollow dirangkai satu persatu sesuai dengan lebar gisumboard, pada bagian tengah bidang gifsumboard diberi tulangan hollow sesuai kebutuhan sampai gifsum kuat dan tidak melendut atau kurang lebih setiap jarak 80cm – 1.00cm, rangka harus digantung dengan hollow dan kawat pada bidang/balok diatasnya sampai kuat dan menggunakan inabolt, setelah rangka dirangkai sesuai yang diinginkan maka dilakukan pasangan penutup plafond yang disesuaikan dengan spesifikasi teknis.

21. PEKERJAAN FINISHING LANTAI
-       Alat yang digunakan : jidar aluminium, bak air (ember), tatakan keramik, benang (senar), palu karet, sendok spesi, waterpass, sekop, busa (spons), dan kain lap.
-       Bahan : keramik, semen pc, air, additive, dan semen warna
-       Tahapan pelaksanaan : siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan, pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain-lain, sortir keramik agar menghasilkan keseragaman (ukuran, presisi dan warna), rendam keramik dibak air selama 1 jam, setelah rendaman selesai maka dilakukan penganginan dengan cara diletakkan pada tempat tatakan keramik, tentukan garis dasar pasangan dan peil dari lantai, penentuan peil ini untuk keseluruhan kesatuan lantai bangunan, pasang benang arah horizontal dan vertical pada lantai sesuai elevasi pada shop drawing, kedudukan harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah dinding keramik maka harus disesuaikan nud lantai dengan dinding keramik dinding, pasang keramik sebagai pasangan keramik kepalaan sepanjang garis dasar yang telah terpasang, cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan waterpass, isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan spesi, setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan supaya tidak ada las-lasan, jika keramik telah terpasang semua ketuk permukaan keramik dengan palu karet untuk mendatrkan/meratakan permukaan kramik, dengan palu karet permukaan keramik tidak akan jadi rusak, setelah itu cek kerataan keramik dengan dengan waterpass, brsihkan permukaan keramik dengan kain lap basah sampai bersih, setelah kering maka diisi nud keramik dengan semen warna yang dinginkan.

22. PEKERJAAN MEKANIKAL
-       Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan instalasi jaringan air bersih, pemasangan alat-alat sanitair, penyediaan alat serta tenaga kerja.
-       Bahan pipa menggunakan pipa PVC beserta accessories yang sesuai tercantum dalam daftar kuantitas.
-       Untuk pekerjaan instalasi air bersih, instalasi tertanam dalam dinding atau dibawah lantai yang mudah perawatan, dan system penyambungan pipa harus kuat dan tidak mudah terjadi kebocoran. Instalasi air kotor yang dilaksanakan semaksimal mungkin harus menghindari kebuntuan pada pipa dengan memberikan kemiringan minimal 5% secara keseluruhan dari pangkal pipa sampai kepembuangan akhir, pipa diletakkan pada daerah yang lebih muda maintenencenya yaitu pada bagian pinggir lantai dan pekerjaannya yang rapih
-       Seluruh bahan/alat sanitair dari bahan keramik dan poselin kualitas baik.
Pemasangan alat sanitair harus dilaksanakan dengan cermat dengan penempatan dan ukuran yang sesuai dengan gambar kerja dan tidak boleh terdapat kebocoran.

23.  PEKERJAAN ELECTRIKAL
-       Pekerjaan listrik adalah pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak, sehingga suatu instalasi yang baik setelah dilakukan pengujian dengan seksama dan siap untuk digunakan.
-       Pekerjaan listrik meliputi penyediaan dan pemasangan instalasi penerangan dan stop kontak berikut ardenya, penyediaan dan pemasangan lampu penerangan, penyediaan gambar kerja, pemasangan stop kontak, melakukan pengetesan setelah selesai dikerjakan.
-       Persyaratan pelaksanaan  : memiliki pas PLN dan surat izin dari instalasi yang berwenang, dalam pelaksanaan harus memenuhi peraturan/ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan, pekerjaan telah dianggap selesai jika: semua system yang dipasang sesuai rencana, ada surat pengesahan /sertifikat dari PLN setempat. Setelah pekerjaan selesai, instalatur harus membuat 3 (tiga) lembar revisi (asbuilt drawing)
-       Bahan : semua bahan yang dipasang harus mendapat persetujuan Direksi teknis atau konsultan pengawas, jenis kabel yang dipasang adalah NYY ek. Eterna, lampu yang dipakai sesuai spesifikasi teknis yang ditentukan dan sebelum dipasang diperlihatkan dan diminta persetujuan direksi dan konsultan pengawas.



24. PEKERJAAN PENGECATAN
-       Dinding dan plafond yang akan dicat harus terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan zat-zat kimia yang dapat merusak kondisi cat,
-       Sebelum dilakukan pengecatan khusus untuk dinding harus diaci terlebih dahulu kemudian diplamur dengan kualitas baik yang disesuaikan dengan bagian dinding bagian luar bangunan dengan dinding bagian dalam bangunan, guna agar resapan air untuk bagian luar tidak masuk kedalam tembok, setelah dilakukan acian yang baik akan dilaksanakan plamur dengan seminimal mungkin sehingga tidak terlalu tebal, lalu dilakukan perataan dan digosok dengan kertas amplas sampai halus dan kondisi rata, terutama yang harus diperhatikan dengan baik pada bagian sudut dinding dan pertemuan dengan plafond, semua bidang dinding yang telah diplamur harus diamplas sampai benar rata dan halus lalu kemudian diberi cat dasar pertama, cat penutup dilaksanakan setelah cat dasr dilaksanakan dengan baik dicek kembali bagian dinding yang masih butuh perlakuan khusus, jika sudah dinyatakan memenuhi syarat maka cat penutup kedua dilaksanakan pada bidang yang telah dicat penutup pertama, setelah cat penutup kedua selesai maka kondisi cat dinding kembali dicek sehingga tidak ada bagian dinding yang catnya belang-belang. Untuk bagian dalam bangunan digunakan cat khusus cat interior yang berkualitas baik sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dan bagian luar bangunan digunakan cat ekterior sehingga tidak muda rusak apabila terkena cuaca.
Bahan cat disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dalam kontrak atau berdasarkan petunjuk direksi teknis dan konsultan pengawas.

Tidak ada komentar: